Rabu, 25 Juni 2014

Otoritas Tuhan Yesus


Otoritas adalah hak atau wewenang untuk bertindak atau untuk mengatur. Salah satu penyebab permasalahan yang muncul dalam pelayanan Tuhan Yesus disebabkan karena ketidakmengertian para imam kepala, para ahli Taurat, dan orang-orang Fairsi tentang otoritas Tuhan Yesus. Sebenarnya, ketidakmengertian mereka itu disebabkan karena sikap keras kepala. Mereka tidak mau tunduk terhadap otoritas Tuhan Yesus. Hal ini berbeda dengan sikap orang banyak yang lebih terbuka terhadap otoritas Tuhan Yesus saat mereka melihat penyembuhan orang sakit, pengusiran setan, dan mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, kontras kedua macam sikap di atas terlihat jelas. Para pemilik keledai tanpa ragu-ragu merelakan keledai mereka untuk dipakai oleh Tuhan Yesus (11:1-7), sedangkan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mempertanyakan otoritas Tuhan Yesus yang mengusir para pedagang yang berjual beli di halaman Bait Allah serta membalikkan meja-meja para penukar uang dan bangku-bangku para pedagang merpati (11:15-18, 27-28). Semua reaksi negatif yang ditunjukkan oleh para imam kepala dan para ahli Taurat dilatarbelakangi oleh ketidaksediaan untuk mengakui otoritas Tuhan Yesus (11:28).
Injil Yohanes menguraikan secara terus terang bahwa Tuhan Yesus adalah Allah—Sang Pencipta—yang menjadi manusia (Yohanes 1:1-3, 14). Dialah yang menciptakan dunia (termasuk manusia), tetapi dunia (manusia) tidak mengenal Dia dan tidak bersedia menerima Dia (1:10-11), artinya tidak bersedia mengakui otoritas keilahian-Nya. Seandainya manusia bersedia menerima Dia, tentulah manusia tidak akan mempertanyakan otoritas Tuhan Yesus!
Markus 11:28b
"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar