Sahabatku yang terkasih di dalam Keluarga Kasih Kristus, ada sebuah kisah cerita tentang empat buah lilin yang menyala, yang sedikit demi sedikit pada akhirnya meleleh karena terbakar.
Di tengah-tengah suasana kesunyian dalam sebuah ruangan, terdengarlah percakapan diantara ke empat lilin tersebut.
Lilin yang PERTAMA berkata : "Aku adalah DAMAI, namun manusia tidak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja". Demikianlah akhirnya lilin kedamaian tersebut menjadi padam.
Lilin KEDUA berkata : "Aku adalah IMAN, namun sayang aku sudah tidak berguna lagi. Manusia tidak mau mengenalku lagi, untuk itulah tidak ada gunanya lagi aku menyala". Begitu selesai berbicara, tiupan angin pun membuat lilin kedua ini juga menjadi padam.
Dengan perasaan sedih, lilin KETIGA juga angkat bicara : "Aku adalah CINTA, tetapi tidak mampu lagi aku tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengangga aku berguna. Mereka saling membenci, bahkan dapat membenci orang-orang yang mereka cintai sekalipun. Mereka membenci keluarganya, membenci saudaranya, membenci sahabatnya, dan juga membenci sesamanya manusia". Dan tanpa menunggu waktu yang lama, maka matilah lilin ke tiga ini juga.
Setelah ke tiga lilin itu padam semua, tiba-tiba masuklah seorang anak kecil ke dalam ruangan. Seorang anak kecil berumur 8 tahun, karena takut akan kegelapan, maka ia pun berkata : "Apa yang terjadi disini..??! Kalian lilin-lilin harus tetap menyala. Aku takut dengan kegelapan!!". Lalu anak kecil itupun menangis dengan tersedu-sedu.
Dengan perasaan terharu melihat anak kecil tersebut menangis, maka Lilin KEEMPAT satu-satunya yang tersisa dan menyala, kemudian juga berbicara : "Jangan takut adik kecil, dan janganlah menangis ya. Selama aku masih ada dan menyala, kita akan tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya. Akulah HARAPAN. Aku akan menyalakan Lilin Damai, Lilin Iman, dan juga Lilin Cinta. Bawalah aku kepada mereka dan buatlah mereka kembali bersinar terang".
Dengan mengusap tetesan air matanya dan dengan pandangan yang telah bersinar cemerlang, sang anak kecil bangkit mengambil Lilin HARAPAN itu, kemudian melangkah menyalakan kembali ketiga lilin lainnya. Demikianlah akhirnya seluruh isi ruangan tersebut kembali diterangi oleh ke empat lilin yang bersinar terang.
-------------
#RENUNGAN :
Apa yang tidak pernah padam dan mati hanyalah HARAPAN, karena sebuah harapan selalu mempunyai kekuatan Kasih yang besar, yang dapat memampukan kita untuk bangkit dari keterpurukan dan tampil sebagai seorang pemenang dalam kehidupan. Seperti kisah seorang anak kecil dan keempat lilin dalam cerita diatas. Dimana dengan harapan, anak kecil tersebut dapat kembali bangkit, melangkah, dan menyalakan ketiga lilin yang lainnya dengan penuh kasih.
" Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! "
( MAZMUR 42 : 6 )
" Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. "
( 1 PETRUS 5 : 7 )
Sebagai anak-anak Tuhan yang dikasihi-NYA, sudah seharusnyalah kita juga mampu untuk bangkit berdiri dari setiap problema kehidupan yang kita alami dengan terus berpengharapan kepada Bapa di Sorga. Keputusasaan, kekecewaan, keragu-raguan, kemarahan, bahkan kepahitan harus sudah tidak ada lagi dalam kamus kehidupan kita. Sehingga dengan pengharapan itulah, kita juga dapat senantiasa dimampukan untuk menyatakan KEDAMAIAN, menguatkan IMAN, dan berbagi CINTA Kasih Tuhan kepada sesama. Amin.
" Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir. "
( IBRANI 6 : 19 )
Mari tetaplah miliki PENGHARAPAN di dalam Kristus, untuk menyalakan lentera lilin KEDAMAIAN, IMAN, dan CINTA, dalam kehidupan kita bersama Tuhan.
Salam Kegerakan Kasih.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar