Pelayanan Tuhan Yesus yang diuraikan dalam Kitab-kitab Injil ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus itu unik. Dia berbeda kualitas dalam segala hal dengan tokoh-tokoh lain di bumi ini. Perbedaan kualitas ini bukan hanya disebabkan karena sesungguhnya Dia adalah Allah sejati, tetapi juga karena kualitas kemanusiaan-Nya tanpa cacat. Dia adalah teladan bagi kita! Bacaan hari ini menunjukkan beberapa keunikan dari pelayanan Tuhan Yesus.
Pertama, pelayanan Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan orang. Tuhan Yesus mempedulikan orang-orang yang diabaikan atau diremehkan oleh para pemimpin agama. Mengapa perempuan dalam 14:3 itu rela memecahkan botol minyak narwastu yang mahal harganya untuk mengurapi kepala Tuhan Yesus? Karena masyarakat pada waktu itu meremehkan wanita, tetapi Tuhan Yesus menghargai wanita.
Kedua, Tuhan Yesus rela menanggung risiko dalam pelayanan-Nya, bahkan Dia secara sadar menghadapi penderitaan sampai di kayu salib. Oleh karena itu, Dia sadar bahwa tidak lama lagi Dia akan mati dan dikuburkan (bandingkan dengan 14:8). Dia sadar betul bahwa salah seorang murid-Nya (Yudas) akan berkhianat (14:18) dan salah seorang murid yang lain (Petrus) akan menyangkal Dia (14:30). Sekalipun demikian, Dia membiarkan pengkhianatan dan penyangkalan itu terjadi karena Dia taat terhadap kehendak Allah.
Ketiga, Tuhan Yesus mengandalkan kekuatan doa. Ketika Dia akan berhadapan dengan maut di kayu salib, Dia tidak mau melarikan diri melainkan Dia berdoa di Taman Getsemani. Dia meyakini kuasa doa. Banyak orang mengakui kuasa doa, tetapi tidak banyak orang bersungguh-sungguh mengandalkan doa saat menghadapi masalah berat.
Markus 14:38 <> "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Pertama, pelayanan Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan orang. Tuhan Yesus mempedulikan orang-orang yang diabaikan atau diremehkan oleh para pemimpin agama. Mengapa perempuan dalam 14:3 itu rela memecahkan botol minyak narwastu yang mahal harganya untuk mengurapi kepala Tuhan Yesus? Karena masyarakat pada waktu itu meremehkan wanita, tetapi Tuhan Yesus menghargai wanita.
Kedua, Tuhan Yesus rela menanggung risiko dalam pelayanan-Nya, bahkan Dia secara sadar menghadapi penderitaan sampai di kayu salib. Oleh karena itu, Dia sadar bahwa tidak lama lagi Dia akan mati dan dikuburkan (bandingkan dengan 14:8). Dia sadar betul bahwa salah seorang murid-Nya (Yudas) akan berkhianat (14:18) dan salah seorang murid yang lain (Petrus) akan menyangkal Dia (14:30). Sekalipun demikian, Dia membiarkan pengkhianatan dan penyangkalan itu terjadi karena Dia taat terhadap kehendak Allah.
Ketiga, Tuhan Yesus mengandalkan kekuatan doa. Ketika Dia akan berhadapan dengan maut di kayu salib, Dia tidak mau melarikan diri melainkan Dia berdoa di Taman Getsemani. Dia meyakini kuasa doa. Banyak orang mengakui kuasa doa, tetapi tidak banyak orang bersungguh-sungguh mengandalkan doa saat menghadapi masalah berat.
Markus 14:38 <> "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar