Kamis, 17 Juli 2014

Dosa Serakah


Nabi Yeremia memaparkan dosa-dosa yang dilakukan oleh umat Tuhan, yaitu penyembahan berhala (17:1-4); ketidakpercayaan terhadap penyertaan Allah, lebih percaya kepada manusia atau kepada bangsa lain (17:5-10); keserakahan (17:11); meninggalkan Tuhan (17:12-13); dan menolak nabi Tuhan (17:14-18).
Pada zaman ini, dosa keserakahan sangat kuat menguasai manusia. Keserakahan umumnya tidak disebabkan karena seseorang mengalami kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi karena ia tidak pernah bisa merasa cukup dengan apa yang dia miliki. Keserakahan akhirnya mendorong seseorang untuk berani mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak halal. Nabi Yeremia menuliskan masalah di atas untuk menjelaskan bahwa kekayaan tidak ada artinya bila waktu penghakiman tiba, apalagi bagi mereka yang memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak halal. Keserakahan mendatangkan hukuman Tuhan.
Orang yang serakah adalah orang yang beriman pada materi, bukan pada Tuhan. Keserakahan menunjukan bahwa sumber kebahagiaan hidup seseorang bukanlah Tuhan, melainkan materi. Dia mengira bahwa banyaknya materi akan membuat hidupnya terasa bahagia, aman, dan tenang, padahal kebahagiaan, keamanan, dan ketenangan yang dimilikinya adalah palsu. Kenyataannya, orang yang serakah akan hidup dalam kekuatiran karena dia takut kehilangan apa yang dimilikinya.
Tuhan tidak menghendaki kekayaan yang kita peroleh dengan cara yang tidak halal (melalui korupsi, tipuan, atau dengan melakukan ketidakadilan). Semua yang diperoleh dengan cara tidak halal bukanlah berkat Tuhan dan tidak memberikan damai sejahtera.

Yeremia 17:11
"Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar