Kamis, 31 Juli 2014

Masa Depan Karena Kasih Kekal Allah


Tidak ada satu pun hal yang baik dari Yehuda sehingga Allah harus mengasihinya. Kebobrokan Yehuda membuat masa depan mereka hancur. Sebenarnya, manusia tidak memiliki kuasa untuk menentukan masa depannya. Kasih kekal Allah saja yang menjamin masa depan Yehuda.
Setelah menegur segala dosa mereka, Tuhan berjanji kepada umatNya “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.” (31:3b). Inilah motivasi Allah dalam memulihkan umat-Nya. Allah membuktikan kasih-Nya kepada Abraham (Kejadian 15:5) dan kepada bangsa Israel (Keluaran 19:4). Allah tidak pernah ingkar janji. Kasih Allah yang akan membangun kehidupan bangsa Yehuda kembali dan kehidupan masa depan yang akan dimiliki oleh bangsa Yehuda adalah kehidupan yang penuh dengan sukacita. Sukacita itu digambarkan oleh anak dara Israel yang tampil dengan tari-tarian dan rebana (Yeremia 31:4). Sesungguhnya, kasih-Nya menarik kita untuk mendekat kepada-Nya.
Kasih Allah yang kekal itu telah dilanjutkan kepada kita saat ini karena Yesus Kristus. Inilah yang disampaikan Rasul Paulus dalam Galatia 3:14, “Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” kasih Allah di dalam Kristus yang membuat kita dekat dengan Allah. Kasih Tuhan begitu luar biasa dalam kehidupan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kasih Allah adalah kasih yang mencari dan menerima kita apa adanya. Dia seperti Bapa yang menyambut anaknya yang telah lama pergi dan kini kembali. Sang Bapa memberikan pakaian baru dan menyematkan cincin ke tangan anak itu.  Demikianlah kasih Allah menjamah Saudara.

Yeremia 31:3
"
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar