Minggu, 20 Juli 2014

Tunduk kepada Firman Allah


Tunduk kepada Firman Allah

Ketaatan Nabi Yeremia kepada Tuhan mengandung risiko. Kali ini, Nabi Yeremia dipukul oleh Pasyhur dan dipasung semalaman di pintu gerbang. Dengan demikian, Pasyhur bukan hanya sekedar ingin menyakiti Nabi Yeremia, tetapi dia juga ingin mempermalukan Nabi Yeremia di hadapan orang banyak. Pasyhur dikutuk oleh Tuhan. Dia dan keluarganya akan dibawa ke Babel dan mati di sana. Bagi orang Yahudi, dikubur di luar tanah bangsanya merupakan tanda hukuman Tuhan. Pasyhur mendapatkan hukuman Tuhan bukan semata-mata karena menyakiti Nabi Yeremia, tetapi juga karena dia secara tidak langsung memberitakan kebohongan dengan cara menolak berita yang disampaikan oleh Nabi Yeremia.
Pasyhur tidak menyukai kebenaran firman Allah yang disampaikan melalui Nabi Yeremia. Hanya ada satu kemungkinan yang membuat Pasyhur melawan kebenaran firman Allah, yaitu karena dia telah berdosa.
Kebenaran firman Allah menelanjangi dosa yang terdapat dalam diri Pasyhur. Pasyhur memilih untuk menolak kebenaran dan terus menutupi segala kejahatannya. Seharusnya, dia dapat memilih untuk menerima kebenaran firman Tuhan dengan kerendahan hati dan membiarkan firman itu mengubah kehidupannya.
Firman Allah dapat menjamah kita saat kita beribadah di gereja atau saat kita merenungkan firman Allah di rumah. Roh Kudus mengingatkan kebenaran firman Tuhan yang pernah kita baca untuk menegur kita. Janganlah melawan kebenaran firman yang menegur kita agar kita tidak mengalami hukuman Allah seperti Pasyhur.

Yeremia 20:1,2
"Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu. Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang Benyamin  yang ada di atas rumah TUHAN."

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar